A. Pengertian Pitch Deck
Pitch deck adalah sebuah presentasi singkat yang menjelaskan gambaran umum mengenai rencana bisnismu. Dengan bantuan tersebut, kamu bisa menjelaskan seperti apa produkmu kepada calon investor dan membuat mereka tertarik memberikan pendanaan untuk bisnismu.
Pitch deck biasanya dibuat menggunakan berbagai macam tools umum seperti PowerPoint, KeyNote, atau Prezi. Tak hanya untuk menjelaskan rencana bisnis, pitch deck juga bisa kamu gunakan saat bertemu dengan perusahaan lain untuk bekerja sama atau orang yang akan menjadi calon Co-Founder.
B. Tujuan dan Manfaat Pitch Deck
Secara garis besar, pitch deck memiliki fungsi utama untuk memperkenalkan produk yang Anda miliki ke investor. Dengan cara tersebut, maka akan banyak investor yang merasa tertarik dengan produk yang Anda pasarkan. Jika investor merasa tertarik, maka Anda juga akan lebih mudah untuk mendapatkan pendanaan startup yang Anda miliki.
Selain itu manfaat dari pembuatan pitch deck adalah untuk mengajak pihak lain bekerja sama secara langsung. Misalnya dengan bertemu klien yang membutuhkan informasi atau gambaran terkait dengan produk yang Anda tawarkan tersebut.
C.
Unsur
– Unsur Pitch Deck
1.
Cover
Selalu mulai pitching
Anda dengan opening atau bagian pendahuluan. Dalam cover,
pastikan slide Anda mencantumkan nama perusahaan, logo, dan
juga tagline dari startup Anda.
2.
Problem
Masih dalam bagian
pembukaan, saat melakukan pitching, pancing emotional feeling audience
Anda dengan cerita mengenai problem atau permasalahan yang biasa terjadi di
sekeliling mereka yang berkaitan dengan produk/jasa yang Anda tawarkan.
3.
Solution
Kemudian, jelasakan
mengenai solusi yang Anda berikan. Jelaskan apa itu produk/jasa Anda, dan
tunjukkan perbedaan antara sebelum dengan sesudah menggunakan solusi dari
produk Anda.
4.
How
it works
Jelaskan juga bagaimana
langkah-langkah penggunaan produk Anda. Bagian ini sudah masuk dalam bagian
inti, sehingga Anda perlu menjelaskannya lebih detail. Buat audience membayangkan
pengalaman saat menggunakan produk Anda.
5.
Traction
(Milestones)
Bila audience yang
Anda hadapi adalah investor, tunjukkan juga traction dari produk Anda. Setiap
investor pasti tertarik untuk melihat sejauh mana Anda sudah berjalan, seberapa
banyak user yang sudah bergabung, serta bagaimana penjualan dari produk Anda.
6.
Market
Opportunity (size)
Selain itu, investor
juga akan tertarik untuk mengetahui seberapa besar market Anda. Tunjukkan
potensi dari sebaran produk Anda, siapa saja yang akan menjadi user Anda, dan
seberapa besar Anda berpotensi untuk mengumpulkan revenue.
7.
Market
landscape
Dalam market
landscape, Anda juga dapat menunjukkan data dari apa saja yang sudah terjadi
pada startup Anda, dimana posisi Anda, dan bagaimana kondisi persaingan pasar
dari bisnis yang Anda jalankan.
8.
Projection
Kemudian, tunjukkan
juga projeksi dari startup Anda kedepannya. Ingin jadi sebesar apakah startup
Anda. Sertakan data dan grafik dari projeksi tersebut. Projeksi dapat
ditunjukkan dalam tahunan atau kuartal tertentu.
9.
Revenue/business
model
Dalam aspek ini,
tunjukkan dari mana saja startup Anda akan mendapatkan income atau
sumber pendapatan. Misalnya dari margin penjualan, vendor, iklan, dan lainnya.
10.
The
team
Memasuki bagian
penutup, tunjukkan orang-orang dibalik startup Anda. Ceritakan latar belakang
serta passion mereka dalam membangun startup Anda. Tunjukkan mengapa
investor harus mempercayai Anda dan tim.
11.
Appendix
Bagian ini sebenarnya
tidak harus ditunjukkan saat pitching. Namun akan lebih baik jika Anda
dapat mempersiapkan kemungkinan-kemungkinan pertanyaan yang akan muncul dari
investor. Siapkan juga data dari hasil riset bisnis Anda dalam appendix ini.
12.
Action
Part
Terakhir, tutup
sesi pitching Anda dengan kalimat yang dapat meyakinkan audience Anda
untuk berkontribusi dengan startup Anda. Jika audience Anda adalah
investor, tutup sesi pitching Anda dengan ajakan untuk berdiskusi
lebih lanjut atau permohonan untuk pendanaan.
D. TIPS dan TRIKS Pitch Deck
M Memperhatikan submateri-submateri diatas, berikut ini beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menyusun sebuah Pitch Deck :
1. 1. Buatlah pitch deck dengan 10 -
12 slide presentasi
Kembali pada pengertiannya, pitch
deck adalah presentasi singkat yang menjelaskan gambaran umum untuk
rencana bisnismu. Jadi, investor sebenarnya hanya ingin melihat garis besar
dari produk yang sedang kamu buat. Jika kamu membuatnya terlalu panjang, tentu
akan membuat investor bosan dan tidak tertarik. Jadi, tunjukkanlah secara jelas
siapakah kamu dan mengapa mereka harus memberikan pendanaan untuk bisnismu.
2. Cantumkan
nama Founder dan
tim
Dalam membangun bisnis yang baik, dibutuhkan
orang-orang terbaik agar bisnis tersebut bisa berhasil sesuai target.Tunjukkan
pada investor, siapa saja orang-orang yang akan terlibat dalam bisnis ini dan
jelaskan posisi mereka masing-masing. Jika kamu sudah memiliki tim yang
kuat, investor akan percaya bahwa bisnis ini dibangun dengan rencana yang
matang.
3. Berikan
gambaran contoh produk
Pada bagian ini berisi seluruh screenshot atau
gambar produkmu termasuk logo dan nama produk. Jabarkan seperti apa binismu
kurang dari 10 kalimat. Tunjukkan pada investor bagaimana cara kerja produk
kamu dan berikan beberapa contohnya. Tampilkan slide tersebut semenarik
mungkin karena bagaimanapun juga yang kamu jual adalah sebuah “produk”.
4. 4. Beri informasi potensi pasar
Setelah kamu menjelaskan seperti apa
bisnis dan produkmu, saatnya kamu menjelaskan bagaimana pontesi pasar yang
tersedia untuknya. Seberapa besar pasar yang ada juga akan menentukan apakah
investor akan mendanai bisnis yang kamu buat. Pada slide ini,
kamu harus memberikan grafik yang menguraikan pertumbuhan pasar di masa lalu
dan pertumbuhan potensial pasar di masa depan.
5. 5. Jelaskan tentang pesaing bisnismu
Cara membuat pitch desk selanjutnya
yang perlu kamu perhatikan adalah mengutarakan tentang pesaing dalam bisnis
yang kamu geluti. Pada bagian ini, kamu harus bisa menjelaskan siapa saja
pesaingmu dan apa kelebihan bisnis yang kamu miliki ketimbang mereka. Bila
perlu kamu juga dapat menjelaskan strategi yang mungkin dilakukan untuk
mengambil market dari pesaing tersebut.
6. 6. Jelaskan risiko yang mungkin terjadi
Membangun bisnis tentu penuh dengan
risiko. Jelaskan kepada para investor risiko apa saja yang bisa terjadi pada
bisnismu dan sertakan dengan solusi jika risiko itu terjadi. Hal ini
penting untuk meyakinkan para investor bahwa mereka tidak akan sia-sia dalam
berinvestasi pada bisnis yang akan kamu buat.

Mantaps
BalasHapus